Tujuan, Fungsi, Jenis
dan Kegiatan Perawatan (Maintenance)
Ditulis oleh Muchlisin Riadi Sabtu, 06 Juli 2019
Apa itu Perawatan?
Pemeliharaan atau
perawatan (maintenance) adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga fasilitas
dan peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan
produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
dan berdasarkan standar (fungsional dan kualitas).
Istilah pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang artinya
merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri
dari beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau
sparepart (material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan
pemeliharaan (method) dan eksekutor pemeliharaan (man).
Berikut definisi dan pengertian pemeliharaan atau perawatan dari beberapa sumber buku:
Berikut definisi dan pengertian pemeliharaan atau perawatan dari beberapa sumber buku:
- Menurut Kurniawan (2013), pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
- Menurut Sehrawat dan Narang (2001), pemeliharaan adalah sebuah
pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki
fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (fungsional dan kualitas).
- Menurut Assauri (2008), perawatan adalah kegiatan untuk memelihara
atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau
penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu
keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang
direncanakan.
- Menurut Harsanto (2013), pemeliharaan adalah serangkaian aktivitas
untuk menjaga agar fasilitas atau peralatan senantiasa dalam keadaan siap
pakai.
- Menurut Heizer dan Render (2011), pemeliharaan adalah mencakup semua
aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem agar dapat
tetap bekerja.
- Menurut Manzini (2010), perawatan adalah fungsi yang memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan maupun perbaikan.
Tujuan Perawatan
Perawatan merupakan sebuah langkah pencegahan yang bertujuan
untuk mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan
memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan.
Menurut Assauri (2008), tujuan perawatan atau pemeliharaan adalah sebagai
berikut:
- Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai
dengan rencana produksi.
- Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi
apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak
terganggu.
- Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan
yang di luar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan
selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan
mengenai investasi tersebut.
- Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah
mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan
efisien keseluruhannya.
- Menghindari kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja.
- Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan
fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk
mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of
investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang rendah.
- Pemakaian fasilitas produksi lebih lama.
- Ketersediaan optimum dari fasilitas produksi.
- Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang
diperlukan pada saat pemakaian darurat.
- Menjamin keselamatan operator dan pemakaian
fasilitas.
- Membantu kemampuan mesin dapat memenuhi kebutuhan sesuai
dengan fungsinya.
- Mendukung pengurangan pemakaian dan penyimpanan yang di
luar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama
waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
- Melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan
efisien agar tercapai tingkat biaya perawatan serendah mungkin (lowest
maintenance cost).
- Kerja sama yang kuat dengan fungsi-fungsi utama dalam perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Fungsi
Perawatan
Perawatan secara umum berfungsi untuk
memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta
mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan
optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Menurut Ahyari
(2002), fungsi perawatan adalah sebagai berikut:
- Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan
yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang.
- Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan berjalan dengan lancar.
- Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil
mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan
peralatan produksi selama proses produksi berjalan.
- Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil
dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan
dengan baik pula.
- Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari
mesin dan peralatan produksi yang digunakan.
- Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan
baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.
- Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada semakin baik.
Jenis-jenis
Perawatan
Menurut Prawirosentono (2009), perawatan
terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Planned
maintenance (perawatan yang terencana)
Planned maintenance adalah kegiatan
perawatan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan terlebih dahulu.
Pemeliharaan perencanaan ini mengacu pada rangkaian proses produksi. Planned
maintenance terdiri dari:
- Preventive
maintenance (perawatan pencegahan). Preventive maintenance adalah
pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode waktu yang tetap atau dengan
kriteria tertentu pada berbagai tahap proses produksi. Tujuannya agar
produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya, maupun
ketepatan waktunya.
- Scheduled
maintenance (perawatan terjadwal). Scheduled Maintenance adalah
perawatan yang bertujuan mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya
dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu
perawatan ditentukan berdasarkan pengalaman, data masa lalu atau
rekomendasi dari pabrik pembuat mesin yang bersangkutan.
- Predictive maintenance (perawatan prediktif). Predictive maintenance adalah strategi perawatan di mana pelaksanaanya didasarkan kondisi mesin itu sendiri. Perawatan prediktif disebut juga perawatan berdasarkan kondisi (condition based maintenance) atau juga disebut monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring), yang artinya sebagai penentuan kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin, sehingga dapat diketahui keandalan mesin serta keselamatan kerja terjamin.
b. Unplanned
maintenance (perawatan tidak terencana)
Unplanned maintenance adalah
pemeliharaan yang dilakukan karena adanya indikasi atau petunjuk bahwa adanya
tahap kegiatan proses produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang tidak
layak. Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan atas mesin secara
tidak berencana. Unplanned maintenance terdiri dari:
- Emergency
maintenance (perawatan darurat). Emergency maintenance adalah
kegiatan perawatan mesin yang memerlukan penanggulangan yang bersifat
darurat agar tidak menimbulkan akibat yang lebih parah.
- Breakdown
maintenance (perawatan kerusakan). Breakdown maintenance adalah
pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika peralatan
mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan
prioritas.
- Corrective maintenance (perawatan penangkal). Corrective maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk (setengah jadi maupun barang jadi) tidak sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya. Misalnya: terjadi kekeliruan dalam mutu/bentuk barang, maka perlu diamati tahap kegiatan proses produksi yang perlu diperbaiki (koreksi).
Kegiatan-kegiatan
Perawatan
Menurut Tampubolon (2004),
kegiatan-kegiatan perawatan dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Inspeksi
(inspection)
Kegiatan
ispeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala dimana
maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai
peralatan atau fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses
produksi. Sehingga jika terjadinya kerusakan, maka segera diadakan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi, adan
berusaha untuk mencegah sebab-sebab timbulnya kerusakan dengan melihat
sebab-sebab kerusakan yang diperoleh dari hasil inspeksi.
b. Teknik
(engineering)
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan
atas peralatan yang baru dibeli, dan kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan
yang perlu diganti, serta melakukan penelitian-penelitian terhadap kemungkinan
pengembangan tersebut. Dalam kegiatan inilah dilihat kemampuan untuk mengadakan
perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan bagi perluasan dan kemajuan dari
fasilitas atau peralatan perusahaan. Oleh karena itu kegiatan teknik ini sangat
diperlukan terutama apabila dalam perbaikan mesin-mesin yang rusak tidak di
dapatkan atau diperoleh komponen yang sama dengan yang dibutuhkan.
c. Produksi
(production)
Kegiatan ini merupakan kegiatan
pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan
peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau yang
diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik, melaksanakan kegiatan servis dan
perminyakan (lubrication). Kegiatan produksi ini dimaksudkan untuk itu
diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat kerusakan pada peralatan.
d.
Administrasi (clerical work)
Pekerjaan administrasi ini merupakan
kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan-pencatatan mengenai biaya-biaya
yang terjadi dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan biaya-biaya
yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, komponen (spareparts) yang di
butuhkan, laporan kemajuan (progress report) tentang apa yang telah dikerjakan.
waktu dilakukannya inspeksi dan perbaikan, serta lamanya perbaikan tersebut,
komponen (spareparts) yang tersedia di bagian pemeliharaan.
e. Bangunan
(housekeeping)
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan
kegiatan untuk menjaga agar bangunan gedung tetap terpelihara dan terjamin
kebersihannya.
Sumber : gitacahyani97.blogspot.com
Daftar
Pustaka
- Kurniawan, Fajar. 2013. Manajemen Perawatan Industri: Teknik dan Aplikasi
Implementasi Total Productive Maintenance (TPM), Preventive Maintenance
dan Reability Centered Maintenance (RCM). Yogyakarta: Graha
Ilmu.
- Sehrawat,M.S dan Narang,J.S. 2001. Production Management. Nai sarak: Dhanpahat
RAI Co.
- Assauri, Sofyan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta:
Universitas Indonesia.
- Harsanto, Budi. 2013. Dasar Ilmu Manajemen Operasi. Bandung: UNPAD.
- Heizer, Jay dan Render, Barry. 2011. Manajemen Operasi Buku Kedua. Jakarta: Salemba
Empat.
- Manzini, R. 2010. Maintenance for Industrial Systems. London:
Springer.
- Ansori,N. dan Mustajib,M.I. 2013. Sistem perawatan Terpadu. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
- Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi - Pengendalian Produksi.
Yogyakarta: BPFE.
- Prawirosentono, Suyadi. 2001. Manajemen Operasi. Jakarta: Bumi Aksara.
- Tampubolon, P. Manahan. 2004. Manajemen Operasional. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Ekspedisi-Cargo Jakarta & depok
BalasHapusLuar bisa, makasih ya Jasa Pembuatan Website Toko Online serta layanan Jasa Pembuatan Website Penjualan Online dan
BalasHapusJasa Pembuatan Online Shop
Grosir Jilbab Murah - Jilbab Segi Empat Terbaru dan Jilbab Instan Terbaru serta Jasa Pembuatan Website Murah serta Buat Toko Online Murah juga Jilbab Pasmina Terbaru